Tidak Ada Pernikahan Ideal! (bagian 3-habis)

Hubungan Seks

Keterampilan terakhir yang dibahas namun seringkali dinilai tabu untuk dibahas secara umum, adalah keterampilan dalam hubungan seksual. Hubungan seksual yang dimaksud disini adalah segala kegiatan, mulai dari bersentuhan, hingga bersanggama.

Keterampilan ini sepatutnya dikuasai oleh setiap pasangan, karena percaya tidak percaya, hubungan seks adalah sebuah aspek penting dalam pernikahan dan nantinya akan mempengaruhi kepuasan pasangan dalam pernikahan.

Lalu, ia melanjutkan materi dengan memberikan beberapa kasus yang pernah ditanganinya. Dalam cerita itu, ditemukan beberapa masalah yang sering muncul, berkaitan dengan hubungan seksual, yaitu:

  1. frekuensi hubungan seksual tidak sesuai dengan harapan,
  2. pasangan terlalu pasif,
  3. tidak puas dalam berhubungan seks, namun tidak berani mengutarakannya,
  4. kehadiran anak seakan menjadikan hubungan seks menjadi kurang penting,
  5. perasaan cinta dan gairah menurun drastis, dan
  6. disfungsi seksual.

Apakah Anda Cocok Sebagai Pasangan?

Di bagian akhir seminar, Mbak Ina menjelaskan tentang genogram. Genogram sendiri adalah suatu bagan pemetaan keluarga pria dan wanita, beserta dinamika hubungan di dalamnya.

Dari genogram ini diharapkan pasangan akan makin saling mengenal. Pengenalan ini dalam hal: sifat-sifat yang menonjol, nilai-nilai yang penting, hal-hal yang disukai dan tidak disukai, pengalaman masa kecil yang berkesan, dan alasan tertarik satu sama lain.

Selain itu, dari pemetaan keluarga beserta dinamika hubungan di dalamnya, pasangan akan bisa melihat bagaimana pola interaksi antara ayah dan ibu masing-masing, interaksinya dengan anak, nilai-nilai penting dalam keluarga, gaya komunikasi masing-masing keluarga, pola pengasuhan, pengalaman-pengalaman dalam keluarga, dan bagaimana pengelolaan keuangan dalam keluarga.

Dari genogram pula, pasangan diharapkan akan mulai mendiskusikan peran dan harapan-harapan dalam pernikahan, sebab peran dan harapan ini banyak dipengaruhi oleh latar belakang keluarga. Misalnya seorang wanita yang melihat ibunya diselingkuhi beberapa kali akan memiliki pandangan negatif terhadap laki-laki, sehingga ia akan mengharapkan suaminya kelak tidak akan melakukan hal serupa padanya.

Yang perlu diingat dari harapan serta peran ini adalah, keduanya haruslah fleksibel dan realistis, sebab perubahan akan selalu terjadi dan tidak mungkin semua harapan akan terpenuhi.

Simpulan

Di akhir seminar, pembicara menyimpulkan 3 hal berkaitan dengan pernikahan, yaitu:

  1. tidak ada pernikahan yang ideal. Setiap pernikahan akan didera masalah,
  2. kebahagiaan dalam pernikahan akan datangnya dari diri sendiri, yaitu cara pandang pasangan terhadap masalah yang mendera. Jika pasangan melihat masalah sebagai cobaan menuju arah yang lebih baik, mereka (mudah-mudahan) akan bisa melewatinya dengan baik pula,
  3. dan kuncinya adalah komitmen satu sama lain untuk tetap berada dalam dan membangun pernikahannya.
Sumber dari:
http://popsy.wordpress.com

  • Eva-Und.Kipas,650pcs-Kuala Lumpur
  • Erma-Und.Kipas,800pcs-Pariaman
  • Jimmy-Ung.Gulung,300pcs-Ambon
  • Ilham-Und.Kipas,250pcs-Banyuwangi
  • Amel-Und.Kipas,200pcs-Pekanbaru
  • Lina-Und.Gulung,800pcs-Flores
  • Yudha-Und.Kps+Gulung,450pcs-Bumiayu
  • Maya-Und.Kipas,750pcs-Palangkaraya
  • Ade-Und.Gulung,500pcs-Batakan
  • Novi-Und.Kipas,300pcs-Purbalingga
  • Rina-Und.Gulung,1250pcs-Tenggarong

  • TRANSFER PEMBAYARAN
  • a/n. Anisatin Arofah
  • No.rek: 0140 6150 27
  • BNI KCP UGM

  • a/n. Anisatin Arofah
  • No.rek: 8610 1725 56
  • BCA KCP Kaliurang
  • WEB STATISTIK